Minggu, 26 Desember 2010

Pekik Camar di Tepian Majene

Diskusi yang sangat alot digelar oleh Forum Komunikasi Pemuda Majene (FKPM) pada saat Roadshow Pemuda Minggu (26/12/10) di Kecamatan Malunda. Roadshow ini ditujukan untuk sosialisasi FKPM dan diskusi pemetaan masalah di tingkat kecamatan Malunda. Diskusi ini dihadiri oleh Mahasiswa Unasman Malunda dan para pemuda yang masih memiliki keinginan untuk memperbaiki kondisi bangsa. Dalam diskusi yang alot, beberapa fakta-fakta social yang negative dan harapan para pemuda menjadi menjadi sentrum wacana.

Jumat, 17 Desember 2010

Semangat Pemuda Dalam Pencegahan Korupsi Di Majene

 1001 dukungan tandatangan untuk aksi anti korupsi


Ekspresi seni melukis poster anti korupsi di atas kanvas

Round Table Discussion : Resolusi Pemuda untuk pencegahan korupsi (11/10/10)

Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 6-11 Desember 2010 Kaukus Muda Bersih Korupsi menyelenggarakan peringatan hari anti korupsi international yang diperingati tanggal 9 Desember setiap tahunnya. Kegiatan ini didukung oleh beberapa lembaga yaitu Forum Komunikasi Pemuda Majene (FKPM), Komunitas Mahasiswa Hukum Sulawesi Barat, Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia Mandar Majene (IPPMIMM), Ikatan Mahasiswa Mandar Majene Indonesia (IM3I), Margin Society Institute (MSI), dan Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GERTAK). Kegiatan yang bertemakan "Coruption, Your  No Counts" ini didalamnya terdapat rangkaian beberapa kegiatan yaitu (1) Diseminasi Workshop KPK; (2) Round Table Discussion, Resolusi Pemuda untuk pencegahan korupsi, dan (3) Panggung Ekspresi Seni Anti Korupsi (Theater, Musik, Monolog, Puisi, dll). Berikut dilampirkan resume Round Table Discussion.

Resume     :  Round Table Discussion

Analisa Peran Pemuda :
Dua kelompok diskusi menyatakan bahwa peran anak muda dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi memang sudah ada tapi belum optimal. Hal tersebut bisa dilihat dari fenomena di kalangan aktivis muda dalam menyikapi kurangnya penegakan hukum oleh aparat terkait. Tanggapan anak muda termasuk mahasiswa biasanya hanya diwujudkan dengan aksi demonstrasi dan tuntutan sehingga nampak bahwa seolah-olah mereka hanya menunggu-nunggu kesalahan aparat saja, tidak ada upaya untuk ikut secara langsung dalam penegakan hukum, terutama dalam hal pencegahan tindak korupsi.

Rusaknya moral bangsa secara keseluruhan juga menjadi penyebab kurang optimalnya peran pemuda, terlihat dari banyaknya anak muda yang terjebak dalam pragmatisme. Bukan hanya di persoalan politik saja, dimana pemuda hanya menjadi peliharaan para elit. Di level aksi pun, sebagian anak muda sekarang hanya mau bergerak bila mereka mendapatkan manfaat yang nyata mulai dari keuntungan dalam wujud finansial  hingga keuntungan berupa keterbukaan akses ke jaringan birokrat.

Sejalan dengan rusaknya moral bangsa, kondisi perekonomian masyarakat yang belum sejahtera menjadi sebab sekaligus akibat dari kurang optimalnya peran pemuda. Pemuda kemudian lebih berpikir untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan kelompok ketimbang memperdulikan kesejahteraan dan rasa keadilan di dalam masyarakat.

Resolusi Pemuda :
  1. Dalam rangka pencegahan korupsi, pemerintah harus lebih transparan di dalam Penyelenggaraan Negara.
  2. Pendidikan anti korupsi dimasukkan dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
  3. Kampanye pencegahan dan pemberantasan korupsi secara merata di masyarakat harus dimasukkan dalam agenda pemerintah.
  4. Penguatan kembali keimanan dan ketaatan sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.
  5. Aturan yang  memungkinkan proses peradilan untuk kasus korupsi jauh lebih cepat dari kasus biasa untuk meminimalkan intervensi.
  6. Pemberian sanksi mulai dari tingkat bawahan hingga ke atasan untuk kasus korupsi terkait penyalahgunaan wewenang.
  7. Hukuman untuk para koruptor harus memberi efek jera yang cukup.